alat kesehatan

Diabetes melitus (DM) tidak seharusnya menjadi mimpi buruk yang selalu menghantui penyandang diabetes, atau menjadi penghambat dalam menikmati hidup bersama keluarga tercinta. Salah satu syaratnya adalah pengendalian gula darah yang baik, dan dapat dipantau dengan pemeriksaan HbA1c setiap 3 bulan sekali.Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah kondisi di mana konsentrasi gula (glukosa) darah berada di atas normal dalam jangka waktu lama (kronis). Penyandang DM harus menjaga agar konsentrasi glukosa darahnya terkendali dengan baik untuk mencegah timbulnya komplikasi di kemudian hari. Selain dengan pengaturan pola makan, olahraga dan pengobatan, hal lain yang perlu dilakukan adalah :
·        Pemeriksaan konsentrasi glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan
·        Pemeriksaan konsentrasi HbA1c setiap 3 bulan sekali untuk menilai pengendalian DM

HbA1c & Apa Manfaatnya
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi kimia antara glukosa dan hemoglobin (bagian dari sel darah merah). HbA1c yang terbentuk dalam tubuh akan disimpan dalam sel darah merah dan akan terurai secara bertahap bersama dengan berakhirnya masa hidup sel darah merah (rata-rata umur sel darah merah adalah 120 hari).
HbA1c menggambarkan konsentrasi glukosa darah rata-rata selama periode 1-3 bulan. Jumlah HbA1c yang terbentuk sesuai dengan konsentrasi glukosa darah. Pemeriksaan HbA1c digunakan untuk kontrol glukosa jangka panjang pada penyandang diabetes. Pemeriksaan HbA1c dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 bulan sekali atau 4 kali dalam setahun.



Perbedaan Pemeriksaan HbA1c & Glukosa Darah

Pemeriksaan glukosa darah puasa dan 2 jam setelah makan hanya dapat mencerminkan konsentrasi glukosa darah pada saat diukur saja dan sangat dipengaruhi oleh makanan, olahraga dan obat yang baru dikonsumsi. Jadi, tidak dapat menggambarkan bagaimana pengendalian konsentrasi glukosa dalam jangka panjang.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar